Kisah dan Teladan Santo Petrus Rasul / Simon Petrus (29 Juni) Beserta Arti dan Variasi Nama | Rasul, Paus dan Martir

Riwayat Santo Petrus Rasul (Simon Petrus)

Riwayat Santo Petrus merupakan sebuah riwayat yang ceritanya sedikit banyak sudah tertulis dalam Alkitab atau Injil.

Santo Petrus merupakan salah satu dari keduabelas rasul Yesus dan merupakan ketua dari para rasul tersebut, dan juga diakui sebagai Paus Pertama umat Kristiani.

Petrus Rasul memiliki nama asli Simon, yang di kemudian hari Yesus mengubah namanya menjadi Simon "Kefas" (bahasa Aram) atau Bahasa Yunani Simon "Petros" yang memiliki arti "Batu Karang / Karang Padas"., dan yang sekarang populer dengan adalah nama dalam bahasa Yunani Petrus atau bentuk Feminimnya "Petra". Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (=Petrus)."(Yohanes 1:42)

Istilah Batu Karang tersebut diyakini bahwa Yesus meletakkan landasan Gerejanya di atas "Petrus".

Sebelum Simon "Petrus" mengikuti Yesus ia adalah seorang nelayan dari Galilae bersama Andreas yang juga saudaranya.

Mulai awal panggilannya sebagai Rasul yaitu di saat Simon Petrus sedang mencari ikan di danau Genezaret . Yesus memanggil mereka dan berkata, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Ku jadikan penjala manusia." (Matius 4:19).

Sebagai pribadi, Petrus adalah seseorang yang polos, jujur, dan juga pekerja keras, namun juga memiliki sifat yang juga penakut, juga mudah terbakar.

Dalam beberapa cerita yang tercatat dalam injil, sifat rasa takut dan ragu itupun nampak seperti saat:
- Peristiwa Yesus Berjalan di atas air. (Mat 14:28-31)
Di sana Petrus ingin memastikan bahwa yang berjalan di atas air adalah benar-benar Yesus sendiri, maka Petrus meminta kepada Yesus agar Petrus juga bisa berjalan di atas air mendekati Yesus.

Namun beberapa saat Petrus ingin mendekati Yesus yang awalnya bisa berjalan diatas air, sontak gagal seketika di saat Petrus ragu melihat air yang ia injak dengan adanya tiupan angin yang kencang, dan akhirnya jatuh ke dalam air, lalu Yesus mengulurka tangan kepada Petrus dan memgangnya agar tidak tenggelam.

- Di saat Penangkapan Yesus (Awal Kisah Sengsara)
Dalam Injil Yohanes, di saat Yesus hendak ditangkap Petrus menampakkan sifat mudah terbakar, Petrus menghunuskan pedangnya memotong telinga kanan hamba Imam Besar yang mencoba menangkap Yesus, yang bernama Malkhus. Yesus lalu menegur Petrus, dan menenjamah Malkhus dan menyembuhkannya.

Di sisi lain Petrus juga begitu merasa takut kalau di ketahui bahwa ia diketahui sebagai bagian dari pengikut Yesus. Petrus pun menyangkal bahwa ia bukan bagian dari mereka. Namun beberapa saat setelah Yesus ditangkap Petrus menangis dan menyesali perbuatannya. Karena kesungguhan akan penyesalannya itu, Yesus pun akhirnya memaafkannya.

Dari semua rasa takut dan watak yang mudah terbakar itu sebenarnya Putrus adalah pengikut Yesus yang sungguh setia dan mengasihi Yesus dengan segenap hati, dan Petrus jugalah yang pertama kali mengakui imannya akan Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup (Matius 16:16, Markus 8:29, Lukas 9:20).

Selain itu, Kesetiaan dan rasa kasihnya kepada Yesus itulah, yang membuat Yesus akhirnya memberikan kepercayaan kepada Petrus untuk menggembalakan para "domba-domba" yang pernah Yesus gembalakan, karena sebentar lagi setelah kebangkitan itu, Yesus akan naik ke surga dengan mulia.(Yoh 21:15-17),

Di situlah tersirat bahwa Yesus mengingingkan Petrus untuk mengurus Gereja-Nya, sebagai penerus Yesus yang telah naik ke Surga.

Ia mengemban tugas ini dengan setia dan berani, sebagaimana dikisahkan dalam Kisah Para Rasul. Ia memimpin Umat kristen Purba, memberi petunjuk tentang pengganti Yudas Iskariot, dan berkhotbah di khalayak ramai.

Setelah Kenaikan Yesus Ke Surga, Petrus dan para rasul yang lainnya mendapatkan kepenuhan Roh Kudus yang memampukan mereka dalam mewartakan kabar gembira keseluruh dunia yang dikenal dengan peristiwa Pentakosta.

Dari situlah Petrus mulai mewartakan kabar gembira kebangkitan Yesus yang pertama kalinya setelah Yesus naik ke surga. Mereka yang mendengarkan kabar gembira itu, banyak yang dibaptis, bahkan sungguh luar biasa, dan tercatat di kitab suci adalah sebanyak Tiga ribu orang. (Kis 2 : 14 - 41).

Di sana Petrus bisa mengajak banyak orang untuk bertobat dan menerima kabar gembira itu dalam Hidup mereka.

Ia melakukan keajaiban-keajaiban atas nama Kristus, menghukum ananias san safira, dua kali menentang perintah majelis agung suoaya diam.

Ia juga membaptis orang bukan orang Yahudi yang pertama yaitu Kornelius. Ia menentang tegas keharusan sunat untuk orang-orang Bukan Yahudi yang ingin menjadi Kristen.

Karena kegigihannya menjadi saksi Kristus, ia pernah ditangkap dan dipenjarakan Herodes Agripa.

Ia terus berkeliling ke barbagai tempat seperti di samaria, antiokia dan tempat tempat lainnya.

Selanjutya di kemudian hari, sampailah Petrus mewartakan kabar gembiranya di kota Roma, sebuah kota yang besar yang juga ibukota dari Kerajaan Romawi.

Namun suatu ketika, di wilayah Romawi masa penganiayaan terhadap orang kristenpun terjadi. Petrus oleh para pengikutnya diminta untuk meninggalkan kota Roma untuk menyelamatkan diri.

Sekali lagi karena rasa cintanya pada Yesus dan kabar gembira yang dibawanya, Petrus pun tak takut sama sekali akan hal itu.

Menurut cerita tradisi yang tersebar, Petrus pernah hendak meninggalkan Kota roma untuk menyelamatkan diri. Namun di tengah perjalanan ia berjumpa dengan Yesus kembali dan terjadi sebuah percakapan,

Petrus bertanya kepada-Nya, "Domine, Quo vadis..? (Tuhan, hendak ke manakah Engkau pergi?)” Yesus menatapnya dan menjawab, “Aku hendak ke Roma untuk disalibkan lagi..” Dan Petrus yang malang seketika jatuh tersungkur di kaki Yesus dan menangis tersedu-sedu.

Mengalami perjumpaan itu Petrus pun teringat akan kejadian saat ia mengangkal Yesus sebelumnya saat sebelum kisah sengsara Yesus dimulai dulu di Yerusalem.

Ia pun kini dengan derai air mata harus menyesali perbuatannya itu karena meninggalkan umatnya yang tersiksa, Ia pun kemudian kembali berbalik ke kota Roma.

Di kota Roma itulah Petrus ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.

Karena ia adalah orang Yahudi, bukan orang romawi sebagaimana Yesus juga waktu itu, Petrus dijatuhi hukuman mati dengan di salib.

Seperti Yesus saat di taman Getsmani, ingin menguasai rasa takutnya akan derita yang hendak ia alami. Petrus pun harus menguasi rasa takut tersebut, dan juga tak menyangkal seperti dulu lagi, kini ia sudah siap.

Ia dengan berani wafat menjadi saksi Kristus. Ia meninggal dengan disalib dalam posisi terbalik.

Posisi terbalik itu adalah permintaan dari Petrus sendiri, karena ia merasa tak layak menderita tersalib seperti Yesus.

Ia di salib di bukit Vatikan pada tahun 67, dan wafat sebagai Martir Kristus.

Pada abad ke empat (tahun 326), sebuah gereja didirikan tempat Petrus dikuburkan, untuk menghormati Santo Petrus. yang disebut sebagai Basilika Santo Petrus lama oleh Kaisar Kontantinus.

Dan sekitar 1300 tahun kemudian Basilika ini mulai rapuh dan runtuh. Oleh peristiwa itu, Puas Nikolas V, memerintahkan untuk melakukan pendirian basilika yang baru.

Namun pembangunan Basilika Santo Petrus yang baru dimulai pada masa Paus Julius II (tahun 1506) , dan sampai selesai memakan waktu kurang lebuh 120 tahun dengan hasil karya yang begitu megah dan indah yang di dalamnya juga terdapat sebuah karya Pieta dari Michelangelo.

Dan yang pasti adalah sebuah Patung St. Petrus yang berdiri tegak di sana sebagai penghormatan untuk Petrus seorang Paus I, Rasul Yesus, dan juga Martir.

Ringkasan Kisah Santo Petrus Rasul

Seorang Paus (Paus ke-1), Pemimpin Para Rasul dan Martir di Roma
Hidup : Abad Permana (✞ : 67)
Peringatan : 29 Juni / 22 Februari (Pesta Tahta St. Petrus)
Lambang: Dua Kunci Bersilangan


Variasi Nama Petrus Rasul

Peter, Piers (English (British)),
Petrus (German),
Petrus, Pier, Pieter (Dutch),
Peder, Petter (Swedish), Peder, Petter (Norwegian),
Peder (Danish), Botros, Boutros, Butrus (Arabic),
Bedros, Petros (Armenian),
Peru, Petri, Peio (Basque),
Petros (Biblical Greek),
Petrus (Biblical Latin), Per, Perig (Breton),
Petar, Penko, Petko (Bulgarian),
Pere (Catalan),
Botros, Boutros,Butrus (Coptic),
Petru (Corsican),
Petar, Pejo, Perica, Pero (Croatian),
Petr (Czech),
Petro (Esperanto),
Peeter (Estonian),
Petri, Petteri, Pietari, Pekka (Finnish), Pierre (French),
Pitter (Frisian),
Petre (Georgian),
Petros (Greek), Pika (Hawaiian),
Péter, Peti (Hungarian),
Pétur (Icelandic), Peadar,
Piaras (Irish), Pietro,
Piero (Italian),
Pitter, Pit (Limburgish),
Petras (Lithuanian),
Petar, Petre, Pece, Petko (Macedonian),
Petera (Maori),
Piers (Medieval French),
Petruccio (Medieval Italian),
Pèire (Occitan), Piotr (Polish),
Pedro, Pedrinho (Portuguese), Petre, Petru, Petrica (Romanian),
Pyotr, Petia, Petya (Russian),
Peadar (Scottish),
Petar, Pejo, Perica, Pero (Serbian),
Pedro (Spanish),
Petro (Ukrainian), Pedr (Welsh)


Bentuk Pendek
Pete (English),
Piet (Dutch),
Pelle, Per, Peer, Pehr (Swedish),
Per, Peer (Norwegian),
Per, Peer (Danish)


Bentuk Feminim
Peta (English (Australian)), Petra (English),
Petra (German),
Petra (Dutch),
Petra (Swedish),
Petra (Norwegian),
Petra (Danish),
Petra (Slovak)


Arti Nama "Petrus"

Berasal dari bahasa Yunani Πετρος (Petros) yang berarti "batu". Juga dalam kitab Perjanjian Baru disebutkan dengan bahasa Aramiac : Cephas (Kefas), yang juga berarti "batu" (Yoh 1:42)

Posting Komentar untuk "Kisah dan Teladan Santo Petrus Rasul / Simon Petrus (29 Juni) Beserta Arti dan Variasi Nama | Rasul, Paus dan Martir"

close