Kisah dan Teladan Santa Clara (11 Agustus) - Beserta Variasi dan Arti Nama- Pendiri OSCL Klaris Yang Penuh Mukjizat
Salah satu orang Kudus atau santo santa yang diperingati dalam Gereje Katolik di bulan Agustus salah satunya adalah Santa Clara / Klara / Claire dari Asisi. Pesta namanya dirayakan atau diperingati setiap tanggal 11 Agustus setiap tahunnya.
Ia adalah seorang santa yang menjadi pendiri Ordo OSCL, atau Ordo Santa Klara yang sering disebut sebagai Klaris. Ia mendapat inspirasi kehidupan barunya mengikuti Kristus dari sahabatnya Fansiskus Asisi yang memiliki semangat kemiskinan yang begitu tinggi.
Di masa hidupnya, dengan semangat baru yang dijalaninya, ia memperoleh sebuah keistimewaan karunia dalam sebuah mukjizat tanda salib (Dalam Nama BApa dan Putra dan Roh Kudus), dan secara khusus dalam semangat kemiskinan murni yang ia jalani mendapat pembuktian bahwa Allah selalu menolong dan memenuhi segala kebutuhan yang kita perlu walaupun dengan ketidak punyaan yang kita miliki dengan mukjizat yang terjadi perantaraan iman yang penuh dari Santa Clara.
Clara mendapat perlakuan layaknya putri bangsawan saat itu, ia mendapatkan pendidikan yang cukup dan juga ketrampilam slain seperti putri bangsawan lainnya. Clara menjadi seorang yang cerdas juga tegas berpendirian.
KAla itu, masa dimana clara bertumbuh juga bersamaan dimana Santo Fransiskus Asisi menjalani pilihan hidupnya sebagai seorang yang menjatuhkan pilihan hidupnya untuk berbakti kepada Tuhan.
Fansiskus Asisi saat itu banyak melakukan kotbah-kotbah yang membangkitkan semangat kekristianian dalam kehidupan. Kotbah dari Santo Fransiskus tersebut juga sepertinya menjadi inspirasi yang menggubah kehidupan Clara selanjutnya. Hatinyapun berkobar dan berhasrat ingin melakukan apa yang dilakukan Fransiskus.
Kekaguman dan kecocokan hatinya akan semangat yang menular dari Fransiskus itu, membuat mereka menjadi teman yang cukuk akrab.
Pada sekitar 17 tahun, ia pun harus tegas menentukan arah hidup bagi dirinya yaitu dengan tegas menolak rencana pernikahan yang ditujukan padanya, dan menolak kebiasaan sebagai putri bangsawan di masa itu.
Maka pada Minggu Palma di 18 Maret 1212, Clara memulai awal titik balik kehidupan untuk dengan tegas mengikuti jalan Tuhan dengan cara mengikuti seperti kehidupan santo Fransiskus yang mengispirasinya.
Di malam itu, ia bersama sepupunya Pacifika melarikan diri dari rumah untuk memulai kehidupan yang ia cita-citakan.
Pelarian itu nampaknya sudah direncanakan secara matang selama satu tahun bersama Fransiskus, dan menadpat restu dari Uskup Asisi: Guido.
Di malam itu, di sebuah kapel Portiuncula, Clara menerima jubah seperti yang dikenakan olah Fransiskus beserta kawan-kawannya.
Ia juga mendapat tonsura para rubiah, dan Fransiskus sendirilah yang momotong rambut Clara dan memberinya kerudung.
Untuk sementara Clara bersama Pacifica tinggal di biara Benediktin guna melindungi diri dari tindakan kekerasan ayah Clara yang ingin mengambil paksa dirinya.
Pada Bulan Mei 1212, Clara mendapatkan sebuah hadiah dari Uskup Guido sebuah komplek kecil dan Gereja San Damiano yang terletak kurang lebih satu kilometer jauhnya dari kota Assisi.
Di San Damiano inilah Clara mulai membentuk Ordo Klaris, dan memimpinnya kurang lebih selama 40 tahun. Dan diceritakan juga tak lama dari itu, nantinya Agnes adiknya pun bergabung mengikuti jejak Clara.
Sejak Clara menempati Biara kecil San Damiano itu, Allah menambahkan anggota atau saudari saudari untuk bersama Clara, dan tercatat sampai tahun 1233 jumlah penghuni San Damiano mencapai 50 orang.
Kehidupan membiara yang dijalani oleh Klara bersama pengikutnya yang lain menetapkan sebuah penghayatan pola hidup asketis yang ketat.
Mereka hidup miskin semata-mata hidup dari derma. Mereka pun tidak mengenakan sepatu, tidak pernah makan daging, tinggal di sebuah rumah sederhana dan hidup dalam keheningan dan tidak berbicara hampir sepanjang waktu.
Dalam memimpin Ordo yang dipimpinnya dan demi semangat kemiskinan yang ia hanyati, Pada tahun 1215/1216 Clara mengajukan kepada Paus Innocentius III suatu Privilegium (hak istimewa) untuk tidak memiliki harta milik tetap, maksudnya sabagai jaminan hidup bagi Clara dan para saudarinya. Pormohonan Clara tersebut dikabulkan oleh Paus Innocentius.
Namun pada perjalanannya sekitar tahun 1227 saat paus Gregorius IX menjabat, melihat situasi sosio-politik masa itu yang memang kurang mantap dan aman, dan meihat kalau-kalau kemiskinan seperti dicita-citakan Clara kurang realistis dan ada sebuah kekwatiran akan menderita karena terlalu miskin, maka Paus tetap merasa perlu memberi jaminan hidup bagi kelompok di San Damiano dengan menawarkan kepada Clara harta milik tetap (tanah, kebun anggur, dll.) serta bersedia memberikan dispensasi, kalau mereka merasa diri terikat pada janji mereka dahulu.
Ternyata apa yang terjadi, Clara tetap menolaknya dan menyingkapkan dasar terdalam bagi kemiskinan yang diinginkannya.
Oleh karena itu ia terus menyusun anggaran dasar dan mengesahkannya oleh takhta apostolik, guna mengatur perselisihan yang terjadi di antara saudari saudari ordo klaris sendiri yang memiliki pandangan berbeda mengenai makna kemiskinan yang dihayati.
Anggaran dasar itu di susun cukup lama yang di dalamnya merupakan gabungan dari saduran Anggaran Dasar Fransiskus (th. 1221 dan 1223), beberapa dokumen dasariah (Pola Dasar Hidup, Wasiat Fransiskus, Privilegium Paupartatis) dan aturan-aturan yang disadur seperlunya dari konstitusi-konstitusi Paus Hugolinus dan Paus lnnocentius IV; ditambah beberapa hal dari pengalaman hidup Clara sendiri.
Hingga akhirnya pada tanggal 9 Agustus 1253, permohonan Clara secara lisan dikabulkan Paus Innocentius IV.
Dalam kehidupan yang ia jalani dengan penyerahkan hidup sepenuhnya untuk kemuliaan Allah dan dengan cara hidup yang ia jalani, dekat dengan aAllah dan Cara berdoanya yang begitu mendalam, membuat Clara mendapatkan sebuah berkat sebuah keistimewaan sebagai perantara tangan Tuhan.
Banyak hal yang menjadi mukjizat dan hal-hal istimewa karena kekuasaan allah melalui Clara.
Clara mengusir tentara yang akan mengancurkan Biara dengan menunjukkan sebuah Montran
Suatu ketika sekelompok tentara menyerang Asissi, dan Biara adalah Target pertama dari penyerangan mereka.
Keadaan Clara saat itu sedang sakit, namunmelihat penyerangan yang terjadi pada biaranya, Clara meminta untuk dibopong ke altar.
Ia menempatkan Sakramen Mahakudus yang berada di dalam Montran pada tempat di mana para prajurit dapat melihat-Nya.
Kemudian Klara berlutut serta memohon kepada Tuhan untuk menyelamatkan para biarawati.
Ia memohon dan berdoa:“Ya Tuhan, sudilah melindungi para biarawati yang saat ini tidak dapat aku lindungi”.
Suara dari hatinya pun terdengar berbicara: “Aku akan selalu menempatkan mereka dalam perlindungan-Ku”.
Bersamaan dengan itu, suatu kegentaran hebat meliputi para prajurit dan mereka segera lari pontang-panting.
Mukjizat - Allah Sudi memperbanyak Roti
Suatu ketika kalam waktu makan sudah tiba, para suster merasa lapar, namun ternyata ada hanya satu roti yang tersisa di biara.
Klara meminta suster yang bertugas untuk membagi roti itu menjadi dua bagian. Bagian pertama untuk para bruder, dan sebagian lagi untuk para suster.
Bukan sampai disitu sunter tersebut diperintahkan untuk membaginya kembali menjadi 50 keping, sehingga suster itu mengatakan perlulah mukjizat Kristus untuk membagi-bagi roti kecil ini menjadi 50 keping roti yang besar.
Maka Klara memintanya untuk membagi roti itu dengan tenang. Sementara suster itu membagi roti itu, Klara mengarahkan hatinya pada Kristus dan memohon kemurahan Allah untuk memperbanyak roti dalam tangan suster yang membagi-bagi roti itu.
Maka setiap suster mendapat sekeping roti yang besar.
Mukjizat Pemberian Minyak oleh Allah
Suatu ketika mereka kehabisan minyak untuk menyiapkan makanan bagi suster yang sakit.
Klara mengambil buli-buli dan mencucinya lalu menaruhnya di tempat tertentu supaya Bruder dapat mengambilnya dan mengisi buli-buli itu dengan minyak.
Ketika Bruder mengambil buli-buli itu ternyata buli-buli itu telah berisi minyak.
Dari peristiwa itu ternyata doa Klara mendahului perbuatan Bruder itu sehingga Bruder itu merasa dipermainkan oleh para suster dengan buli-buli yang penuh minyak dan akhirnya Bruder itu menyadari bahwa itu terjadi karena doa Klara.
Mukjizat Tanda Salib (Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus)
Selain mukjizat-mukjizat itu, Clara juga diakui memiliki keistimewaan yang didapat dari Yesus yang tersalib yang menjawab cintanya. Ia memiliki keistimewaan untuk membuat mukjizat dengan tanda salib pada orang yang membutuhkan pertolongan, seperti menyembuhkan orang sakit.
Mukjizat tersebut pernah ia lakukan dengan pemberian tanda salib pada
Santa Clara menjalani kehidupan membiara dan memimpin biara selama 40 tahun dengan segala perjuangan yang dilakukan. Ia meninggal dengan hati tenang beralih kepada Mempelai Surgawinya 11 Agustus 1253, karena sebuah penyakit yang telah dideritanya selama 29 tahun.
Jenazah Clara dimakamkan di gereja St. Giorgio di Assisi, yang kemudian pada tahun 1260 jenazah Clara dipindahkan ke Basilika St.Chiara di Assisi.
Di tahun 1255, Clara diresmikan sebagai orang kudus oleh kardinal Raynaldus — sahabat dan pendukung penuh Clara — yang telah menjadi Paus Alexander IV (tahun 1254-1261).
Ia adalah seorang santa yang menjadi pendiri Ordo OSCL, atau Ordo Santa Klara yang sering disebut sebagai Klaris. Ia mendapat inspirasi kehidupan barunya mengikuti Kristus dari sahabatnya Fansiskus Asisi yang memiliki semangat kemiskinan yang begitu tinggi.
Di masa hidupnya, dengan semangat baru yang dijalaninya, ia memperoleh sebuah keistimewaan karunia dalam sebuah mukjizat tanda salib (Dalam Nama BApa dan Putra dan Roh Kudus), dan secara khusus dalam semangat kemiskinan murni yang ia jalani mendapat pembuktian bahwa Allah selalu menolong dan memenuhi segala kebutuhan yang kita perlu walaupun dengan ketidak punyaan yang kita miliki dengan mukjizat yang terjadi perantaraan iman yang penuh dari Santa Clara.
Kisah Hidup Santa Clara
Clara dilahirkan pada tahun 1193 dari pasangan ibu yang bernama Hortulana dan ayah bernama Favarone. Ia terlahir dalam keluarga bangsawan romawi dengan kelimpahan harta keluarganya, namun ia tak terlena karena kemweahan yang di miliki kedua orang tuanya itu.Clara mendapat perlakuan layaknya putri bangsawan saat itu, ia mendapatkan pendidikan yang cukup dan juga ketrampilam slain seperti putri bangsawan lainnya. Clara menjadi seorang yang cerdas juga tegas berpendirian.
KAla itu, masa dimana clara bertumbuh juga bersamaan dimana Santo Fransiskus Asisi menjalani pilihan hidupnya sebagai seorang yang menjatuhkan pilihan hidupnya untuk berbakti kepada Tuhan.
Fansiskus Asisi saat itu banyak melakukan kotbah-kotbah yang membangkitkan semangat kekristianian dalam kehidupan. Kotbah dari Santo Fransiskus tersebut juga sepertinya menjadi inspirasi yang menggubah kehidupan Clara selanjutnya. Hatinyapun berkobar dan berhasrat ingin melakukan apa yang dilakukan Fransiskus.
Kekaguman dan kecocokan hatinya akan semangat yang menular dari Fransiskus itu, membuat mereka menjadi teman yang cukuk akrab.
Pada sekitar 17 tahun, ia pun harus tegas menentukan arah hidup bagi dirinya yaitu dengan tegas menolak rencana pernikahan yang ditujukan padanya, dan menolak kebiasaan sebagai putri bangsawan di masa itu.
Maka pada Minggu Palma di 18 Maret 1212, Clara memulai awal titik balik kehidupan untuk dengan tegas mengikuti jalan Tuhan dengan cara mengikuti seperti kehidupan santo Fransiskus yang mengispirasinya.
Di malam itu, ia bersama sepupunya Pacifika melarikan diri dari rumah untuk memulai kehidupan yang ia cita-citakan.
Pelarian itu nampaknya sudah direncanakan secara matang selama satu tahun bersama Fransiskus, dan menadpat restu dari Uskup Asisi: Guido.
Di malam itu, di sebuah kapel Portiuncula, Clara menerima jubah seperti yang dikenakan olah Fransiskus beserta kawan-kawannya.
Ia juga mendapat tonsura para rubiah, dan Fransiskus sendirilah yang momotong rambut Clara dan memberinya kerudung.
Untuk sementara Clara bersama Pacifica tinggal di biara Benediktin guna melindungi diri dari tindakan kekerasan ayah Clara yang ingin mengambil paksa dirinya.
Pada Bulan Mei 1212, Clara mendapatkan sebuah hadiah dari Uskup Guido sebuah komplek kecil dan Gereja San Damiano yang terletak kurang lebih satu kilometer jauhnya dari kota Assisi.
Di San Damiano inilah Clara mulai membentuk Ordo Klaris, dan memimpinnya kurang lebih selama 40 tahun. Dan diceritakan juga tak lama dari itu, nantinya Agnes adiknya pun bergabung mengikuti jejak Clara.
Sejak Clara menempati Biara kecil San Damiano itu, Allah menambahkan anggota atau saudari saudari untuk bersama Clara, dan tercatat sampai tahun 1233 jumlah penghuni San Damiano mencapai 50 orang.
Kehidupan membiara yang dijalani oleh Klara bersama pengikutnya yang lain menetapkan sebuah penghayatan pola hidup asketis yang ketat.
Mereka hidup miskin semata-mata hidup dari derma. Mereka pun tidak mengenakan sepatu, tidak pernah makan daging, tinggal di sebuah rumah sederhana dan hidup dalam keheningan dan tidak berbicara hampir sepanjang waktu.
Dalam memimpin Ordo yang dipimpinnya dan demi semangat kemiskinan yang ia hanyati, Pada tahun 1215/1216 Clara mengajukan kepada Paus Innocentius III suatu Privilegium (hak istimewa) untuk tidak memiliki harta milik tetap, maksudnya sabagai jaminan hidup bagi Clara dan para saudarinya. Pormohonan Clara tersebut dikabulkan oleh Paus Innocentius.
Namun pada perjalanannya sekitar tahun 1227 saat paus Gregorius IX menjabat, melihat situasi sosio-politik masa itu yang memang kurang mantap dan aman, dan meihat kalau-kalau kemiskinan seperti dicita-citakan Clara kurang realistis dan ada sebuah kekwatiran akan menderita karena terlalu miskin, maka Paus tetap merasa perlu memberi jaminan hidup bagi kelompok di San Damiano dengan menawarkan kepada Clara harta milik tetap (tanah, kebun anggur, dll.) serta bersedia memberikan dispensasi, kalau mereka merasa diri terikat pada janji mereka dahulu.
Ternyata apa yang terjadi, Clara tetap menolaknya dan menyingkapkan dasar terdalam bagi kemiskinan yang diinginkannya.
Oleh karena itu ia terus menyusun anggaran dasar dan mengesahkannya oleh takhta apostolik, guna mengatur perselisihan yang terjadi di antara saudari saudari ordo klaris sendiri yang memiliki pandangan berbeda mengenai makna kemiskinan yang dihayati.
Anggaran dasar itu di susun cukup lama yang di dalamnya merupakan gabungan dari saduran Anggaran Dasar Fransiskus (th. 1221 dan 1223), beberapa dokumen dasariah (Pola Dasar Hidup, Wasiat Fransiskus, Privilegium Paupartatis) dan aturan-aturan yang disadur seperlunya dari konstitusi-konstitusi Paus Hugolinus dan Paus lnnocentius IV; ditambah beberapa hal dari pengalaman hidup Clara sendiri.
Hingga akhirnya pada tanggal 9 Agustus 1253, permohonan Clara secara lisan dikabulkan Paus Innocentius IV.
Dalam kehidupan yang ia jalani dengan penyerahkan hidup sepenuhnya untuk kemuliaan Allah dan dengan cara hidup yang ia jalani, dekat dengan aAllah dan Cara berdoanya yang begitu mendalam, membuat Clara mendapatkan sebuah berkat sebuah keistimewaan sebagai perantara tangan Tuhan.
Banyak hal yang menjadi mukjizat dan hal-hal istimewa karena kekuasaan allah melalui Clara.
Clara mengusir tentara yang akan mengancurkan Biara dengan menunjukkan sebuah Montran
Suatu ketika sekelompok tentara menyerang Asissi, dan Biara adalah Target pertama dari penyerangan mereka.
Keadaan Clara saat itu sedang sakit, namunmelihat penyerangan yang terjadi pada biaranya, Clara meminta untuk dibopong ke altar.
Ia menempatkan Sakramen Mahakudus yang berada di dalam Montran pada tempat di mana para prajurit dapat melihat-Nya.
Kemudian Klara berlutut serta memohon kepada Tuhan untuk menyelamatkan para biarawati.
Ia memohon dan berdoa:“Ya Tuhan, sudilah melindungi para biarawati yang saat ini tidak dapat aku lindungi”.
Suara dari hatinya pun terdengar berbicara: “Aku akan selalu menempatkan mereka dalam perlindungan-Ku”.
Bersamaan dengan itu, suatu kegentaran hebat meliputi para prajurit dan mereka segera lari pontang-panting.
Mukjizat - Allah Sudi memperbanyak Roti
Suatu ketika kalam waktu makan sudah tiba, para suster merasa lapar, namun ternyata ada hanya satu roti yang tersisa di biara.
Klara meminta suster yang bertugas untuk membagi roti itu menjadi dua bagian. Bagian pertama untuk para bruder, dan sebagian lagi untuk para suster.
Bukan sampai disitu sunter tersebut diperintahkan untuk membaginya kembali menjadi 50 keping, sehingga suster itu mengatakan perlulah mukjizat Kristus untuk membagi-bagi roti kecil ini menjadi 50 keping roti yang besar.
Maka Klara memintanya untuk membagi roti itu dengan tenang. Sementara suster itu membagi roti itu, Klara mengarahkan hatinya pada Kristus dan memohon kemurahan Allah untuk memperbanyak roti dalam tangan suster yang membagi-bagi roti itu.
Maka setiap suster mendapat sekeping roti yang besar.
Mukjizat Pemberian Minyak oleh Allah
Suatu ketika mereka kehabisan minyak untuk menyiapkan makanan bagi suster yang sakit.
Klara mengambil buli-buli dan mencucinya lalu menaruhnya di tempat tertentu supaya Bruder dapat mengambilnya dan mengisi buli-buli itu dengan minyak.
Ketika Bruder mengambil buli-buli itu ternyata buli-buli itu telah berisi minyak.
Dari peristiwa itu ternyata doa Klara mendahului perbuatan Bruder itu sehingga Bruder itu merasa dipermainkan oleh para suster dengan buli-buli yang penuh minyak dan akhirnya Bruder itu menyadari bahwa itu terjadi karena doa Klara.
Mukjizat Tanda Salib (Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus)
Selain mukjizat-mukjizat itu, Clara juga diakui memiliki keistimewaan yang didapat dari Yesus yang tersalib yang menjawab cintanya. Ia memiliki keistimewaan untuk membuat mukjizat dengan tanda salib pada orang yang membutuhkan pertolongan, seperti menyembuhkan orang sakit.
Mukjizat tersebut pernah ia lakukan dengan pemberian tanda salib pada
- Seorang Bruder pengikut Fransiskus Asisi yang bernama Stefano yang mengalami penyakit jiwa, dan akhirnya sembuh lalu kembali kepada FRansiskus
- Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun, yang hidungnya kemasukan batu sehingga susah nafas. Klara menandai dahinya dengan Tanda Salib, tiba-tiba batu itu keluar dari hidungnya dan ia menjadi lega bernapas kembali
- Seorang anak yang berasal dari Perugia menderita karena matanya ditutupi oleh bintik-bintik. Klara meminta agar ibunya Ortulana menandai anak itu dengan Tanda Salib. Setelah menerima Tanda Salib mata anak itu nampak bersih dari binti-bintik itu dan dapat melihat kembali
- Seorang susternya bernama Benvenuta, telah menderita selama 12 tahun. Ketiaknya mengeluarkan nanah lewat 5 lobang. Maka Klara karena belaskasihan meletakkan Plester di atasnya bertanda Salib, lalu menandai luka-luka itu dengan Tanda Salib, maka luka itu tertutup dan sembuh
- Sr. Amata menderita busung air, demam, batuk—batuk dan sakit pinggang berbaring selama 13 bulan. Klara menandainya demi nama Kristus dengan Tanda Salib dan ia pulih dari sakitnya, sehat kembali
- Seorang hamba Kristus lain yang berasal dari Perugia kehilangan suaranya selama 2 tahun. Pada malam Pesta Maria diangkat ke Surga, dalam mimpi ia diberitahu oleh Klara bahwa ia dapat memulihkan suaranya. Maka ketika fajar menyingsing ia lari mendatangi Klara dan minta diberkati dengan Tanda Salib, sesudah mendapat berkat ia menjadi sembuh
- Seorang suster namanya Christiana tuli pada satu teliganya. Semua obat telah dicoba tetapi tidak sembuh. Karena kebaikan hatinya Klara membuat Tanda Salib pada kepalanya sambil menyentuh sebentar lalu suster itu dapat mendengar dengan baik.
- Kepada para susternya yang sakit, klara membuat 5 kali Tanda Salib dan mereka menjadi sembuh
Santa Clara menjalani kehidupan membiara dan memimpin biara selama 40 tahun dengan segala perjuangan yang dilakukan. Ia meninggal dengan hati tenang beralih kepada Mempelai Surgawinya 11 Agustus 1253, karena sebuah penyakit yang telah dideritanya selama 29 tahun.
Jenazah Clara dimakamkan di gereja St. Giorgio di Assisi, yang kemudian pada tahun 1260 jenazah Clara dipindahkan ke Basilika St.Chiara di Assisi.
Di tahun 1255, Clara diresmikan sebagai orang kudus oleh kardinal Raynaldus — sahabat dan pendukung penuh Clara — yang telah menjadi Paus Alexander IV (tahun 1254-1261).
Ringkasan Informasi Santa Clara
Seorang santa dan pendiri Ordo Santa Klara (Klaris), dan sungguh memiliki pendirian tegas akan hidup kesederhanaan dan kemiskinan yang ketat demi mendekatkan diri pada Allah.- Lahir: tahun 1193
- Kota asal: Asisi - Italia
- Wafat: 11 Agustus 1253 | Oleh sebab alamiah
- Kanonisasi: 26 September 1255 oleh Paus Alexander IV
- Perayaan / Peringatan: 11 Agustus
- Lambang: Seorang Suster Membawa Montran
Variasi Nama Clara
- Clare, Claire, Clara, Kiara (English),
- Clara (Catalan),
- Klara (Croatian),
- Klára (Czech),
- Klara (Danish),
- Claire, Clarisse (French),
- Clara, Klara (German),
- Klára (Hungarian),
- Chiara, Clara, Clarissa, Chiarina, Claretta (Italian),
- Clara, Claritia (Late Roman),
- Klāra (Latvian),
- Klara (Norwegian),
- Klara (Polish),
- Clara, Clarissa (Portuguese),
- Clara (Romanian),
- Klara (Russian),
- Klára (Slovak),
- Klara (Slovene),
- Clara, Clarisa (Spanish),
- Klara (Swedish),
- Klara (Ukrainian)
Posting Komentar untuk "Kisah dan Teladan Santa Clara (11 Agustus) - Beserta Variasi dan Arti Nama- Pendiri OSCL Klaris Yang Penuh Mukjizat"